Ad Code

Responsive Advertisement

Apakah mendefinisikan “realitas adalah realitas” sudah cukup gamblang?

Apakah mendefinisikan “realitas adalah realitas” sudah cukup gamblang? Tentu belum cukup sama sekali. Kemudian, apakah mengatakan “realitas bukanlah realitas” sudah cukup? Tidak, sama sekali tidak.

Kita mesti meneruskannya dengan menandaskan, “Realitas tidak bukan-realitas.” Walaupun demikian, yang terakhir ini juga belum cukup. Kita mesti melanjutkan, “Realitas bukanlah bukan-realitas dan juga bukan bukan-non-realitas.”

Apakah yang terakhir cukup? Belum sama sekali. Kita harus terus menjejer dan menumpuk tanpa kesudahan negasi “bukan” di atas negasi-afirmatif sebelumnya ad infinitum. Mengapa? Sebab realitas secara konstan tidak pernah berhenti dan menetap, sehingga ia tak bisa direngkuh, apalagi dihabisi begitu saja, oleh sistem linguistik, aspek kognitif, buhul konsepsi, dan bahkan pencandraan puitik.

*20/1/2023



Posting Komentar

0 Komentar